FULL DRAMA! Aku Mencintaimu Bahkan Saat Kau Tak Lagi Percaya Reinkarnasi



Aku Mencintaimu Bahkan Saat Kau Tak Lagi Percaya Reinkarnasi

Hujan gerimis menari-nari di atap Paviliun Anggrek, sama persis seperti malam itu, tiga purnama lalu. Aroma cendana bercampur tanah basah menyeruak, membangkitkan kenangan pahit yang kurajut mati-matian untuk kulupakan. Di tanganku tergenggam cangkir teh longjing yang sudah dingin. Sama dinginnya dengan hatiku.

Dulu, kita percaya pada reinkarnasi. Kau bilang, jiwa kita terikat oleh benang merah tak kasat mata, menari melintasi zaman, mencari satu sama lain. Dulu, kau percaya padaku.

Kini, tatapanmu kosong. Dingin. Kau menyebutku pengkhianat. Kau menikahi Putri Meihua, demi aliansi dengan Klan Selatan. Kau bahkan tak sudi mendengar penjelasanku.

Aku diam. Bukan karena aku lemah. Bukan karena aku bersalah. Tapi karena aku menyimpan RAHASIA. Rahasia yang jika terungkap, akan mengguncang fondasi Kekaisaran. Rahasia tentang takdir kita.

Kau tak tahu, bukan? Bahwa aku adalah PENJAGA Segel Naga Langit. Kekuatan kuno yang mampu menghancurkan dunia jika jatuh ke tangan yang salah. Kau tak tahu, bahwa Putri Meihua adalah reinkarnasi dari iblis serakah yang haus kekuasaan. Dan kau… kau adalah kuncinya.

Aku melihatmu dari kejauhan, tertawa dan berdansa dengan Putri Meihua. Aku melihat senyum palsu yang kau persembahkan padanya. Aku melihat bagaimana matamu mencariku di antara kerumunan, meski kau berpura-pura tak peduli.

Malam ini adalah puncaknya.

Saat bulan purnama menyinari kolam teratai, Putri Meihua mencoba mencuri Segel Naga Langit dariku. Pertarungan singkat namun sengit terjadi. Aku sengaja kalah. Aku membiarkannya mengambil segel itu. Karena aku tahu, takdir telah memilih jalan lain.

Segel itu akan membawanya padamu. Dan kau, dengan kekuatan yang tersembunyi dalam dirimu, akan menghancurkannya. Bukan dengan pedang, bukan dengan sihir, tapi dengan cinta yang tulus. Cinta yang pernah kau berikan padaku.

Keesokan harinya, kabar tentang kegilaan Putri Meihua tersebar luas. Ia mencoba membunuhmu. Ia mengaku sebagai reinkarnasi iblis. Ia akhirnya dikurung di Menara Obsidian, tempat para pengkhianat dikutuk.

Kau datang menemuiku. Matamu penuh pertanyaan, tapi bibirmu terkatup rapat. Kau tahu aku menyimpan sesuatu. Kau bisa merasakannya.

"Kenapa?" tanyamu lirih.

Aku hanya tersenyum. "Takdir, Yang Mulia."

Kau menikahiku, bukan karena cinta, tapi karena hutang budi. Kau menjadikanku Permaisuri, tapi hatimu tetap dingin. Kita hidup bersama dalam istana megah yang terasa seperti penjara.

Tapi aku tak peduli. Aku melihat bagaimana kau berubah. Kau menjadi lebih bijaksana, lebih adil. Kau memerintah dengan hati, bukan dengan kekuasaan. Kau telah membuktikan takdirmu.

Bertahun-tahun berlalu. Aku menua di sisimu. Aku melihat rambutmu memutih. Aku melihat senyummu kembali.

Di saat-saat terakhirku, kau memegang tanganku erat. Matamu memancarkan kehangatan yang lama hilang.

"Aku… aku tahu," bisikmu dengan suara bergetar. "Kau melindungiku… Kau melindungiku dari diriku sendiri…"

Aku tersenyum lemah. "Aku mencintaimu… bahkan saat kau tak lagi percaya reinkarnasi…"

Aku menutup mata.

Aku pergi, meninggalkanmu dengan penyesalan yang abadi dan sebuah kebenaran yang selamanya akan menghantuimu… bahwa cinta sejati kadang menghancurkan segalanya yang kau kira benar, dan hanya menyisakan… KEHENINGAN.

You Might Also Like: 53 Pdf Craniocervical Instability In

Post a Comment

Previous Post Next Post